Jumat, 05 Oktober 2012

BE THANKFUL guys ..


Hal-hal yang gue syukuri

  • Beragama Islam (love Allah SWT)
  • Hijaber
  • Punya orang tua yang Alhamdulillah sampai saat ini lengkap dan sehat wal afiat.
  • Berada ditengah-tengah keluarga yang bisa dibilang cukup harmonis
  • Tidak terkekang (bebas tapi terbatas)
  • Dikasih kebebasan sama Allah sebebas-bebasnya untuk menikmati udara yang diberikan di muka bumi ini GRATIS woy #thx god
  • Alhamdulillah tidak terjerumus kedalam dunia pergaulan bebas,
  • Masih diberi kesempatan sama Allah untuk mengenyam dunia pendidikan , khusunya masih pake nih putih abuabu alias es-em-a :D
  • Alhamdulillah ga bodo bodo amat , yah bisa dibilang kemampuan gue lumayan *ga bermaksud sombong*
  • Punya banyaaaaaaakk sekali teman. Yang baik-baik, cantik-cantik, ganteng-ganteng, imut-imut, unyu-unyu dari sabang sampaaaai merauke pun ada.
  • Punya wajah yang ga jelek dan bisa dibilang cantik #jujur.nih
  • Bisa menikmati canggihnya tekhnologi masa kini meskipun ga semuanya gue punya.
  • Ikut banyak organisasi yg bisa dijadikan sbg wadah untuk menggali sebanyak-banyaknya PENGALAMAN.
  • Punya anggota badan tubuh yang lengkap alias sama sekali ga cacat. #alhamdulillah
  • PUNYA 3 ORANG SAHABAT YANG GILANYA GA KETULUNGAN TAPI SELALU BISA BIKIN GUE HAVE FUN . MEREKA SAYANG GUE , GUE APALAGI :D (SNEF)
  • Punya pacar yang sayang sama gue dan yang gue sayangi …. Mr.Tiiittttttt :P
  • Bisa membaca, menulis, mendengar, berbicara, merasakan, berfikir, berjalan, melihat dan semua yang gue nikmatin saat ini , gue syukuri meski sekecil apapun . makasih yah ALLAH sang pemilik hidup dan matiku .. (^^,)

So, whoever you are. Don’t forget to BE THANKFUL, guys ,, karna bersyukur itu INDAH . Indaaaah banget J
Peacelover (y)

Kamis, 04 Oktober 2012

FAKTA UNIK tentang ISLAM

 Kata-kata berikut ini diserap dari bahasa Arab: Algebra (Aljabr), Zero (Safira berari kosong), Cotton (al-qutn), Cable (habl), Alkohol (Al-kuhl), Alchemi (Alkimya).

Al-Qur’an menggambarkan persamaan derajat pria dan wanita dengan tugas masing-masing. Hal ini terlihat dari penyebutan kata ‘pria’ dan’wanita’ pada Al-Qur’an dalam jumlah yang sama, yaitu masing-masing 24 kata.

Jikalau sekarang jumlah kitab Al-Qur’an dihancurkan tanpa sisa, pemulihan Al-Qur’an dapat dilakukan sangat mudah dan cepat. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa Al-Qur’an dihafalkan oleh jutaan umat Islam yang disebut hufazz atau penghafal Al-Qur’an. Mereka menghafal Al-Qur’an dari huruf paling awal hingga huruf paling akhir tanpa ada perbedaan sedikitpun.

Jika kitab agama lain terdiri atas beberapa versi, kitab Al-Qur’an hanya terdiri atas satu versi sehingga tidak aka nada pertentangan dan perbedaan Al-Qur’an yang digunakan diseluruh dunia.

Pemeluk Islam bertambah 2,9 % per tahun melebihi pertumbuhan penduduk yang hanya 2,3%. Dengan keadaan ini diperkirakan pada tahun 2030 hingga 2050 Islam akan menjadi agama dengan pemeluk terbesar didunia.

 Islam masuk ke Bumi Nusantara saat Rasulullah Muhammad saw. masih hidup.

Setelah pengeboman WTC dan ditengah sentiment tekanan pada Islam, jumlah warga Amerika Serikat yang masuk Islam setiap tahun meningkat drastic.

 Jasad Rasulullah dikuburkan di Madinah telah dua kali hendak dicuri. Salah satu pencuri dihilangkan oleh Allah SWT dari muka bumi.

Para astronot menemukan bahwa planet Bumi mengeluarkan radiasi yang berpusat di kota Mekkah dan tepatnya berasal dari Kakbah. Radiasi ini memiliki sifat unik, yaitu infinite alias tidak berujung. Radiasi Kakbah tersebut memancar tegak lurus menembus Intasa planet Mars dan masih terus berlanjut. Para ulama memercayai bahwa radiasi tersebut menghubungkan Kakbah di planet Bumi dengan Kakbah lain tempat para malaikat beribadah kepada Allah SWT.

1      Penelitian Ilmiah mengungkapkan batu Hajar Aswad tidak berasal dari Bumi dan dapat mengambang di air. Menurut Hadis, Hajar Aswat berasal dari surga dan awalnya berwarna putih. Batu tersebut menghitam akibat dosa manusia dibumi.

       Sholat pertama yang dilakukan Rasulullah mengahadap kiblat ialah sholat Ashar setelah sebelumnya menghadap Masjidil Aqsa selama enambelas bulan. Masjid tempat Rasulullah mengalihkan kiblat tersebut dikenal sebagai Masjid Kiblatain atau masjid dengan dua kiblat.

     Ibrahim adalah bapak ‘Monoteisme’ yang menurunkan tiga agama besar, yaitu Judaisme atau Yahudi, Nasrani dan Islam.

1     Islam berarti submisi atau menyerah kepada Allah swt. Islam juga memiliki makna lain damai atau perdamaian. Dengan demikian makna Islam adalah kedamaian atau perdamaian yang akan muncul dengan berserah diri kepada Allah swt.

 Kakbah ditinggikan oleh nabi Ibrahim a.s dari fondasi yang telah ada sebelumnya. Fondasi tersebut dibangun oleh malaikat sebagai tempat ibadah manusia di muka Bumi.

 Rasulullah menyebut bahwa umat Islam terbagi menjadi 73 golongan. Dari semua golongan tersebut hanya satu yang akan masuk surge yaitu golongan ahlusunnah wal jamaah.

 Pada masa Rasulullah terjadi 23 peperangan antara Rasulullah dengan musuh Islam. Dari semua peperangan tersebut kaum muslimin hanya mengalami kekalahan perang satu kali, yaitu perang Uhud.
 
Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya orang yang diketahui lahir didalam Kakbah.

 Alkhawarizmi (Matematika), Jabir bin Hayyan (Kimia), Ibnu Kaldun (Sosiologi), Ibnu Sina (Kedokteran), Al-Biruni (Fisika) dan Ibnu Batutah (Antropologi) adalah beberapa diantara ilmuwan muslim peletak dasar ilmu pengetahuan modern yang saat ini digunakan diseluruh dunia.

Hijir Ismail ternyata terletak disamping Kakbah. Disanalah nabi Ismail a.s dahulu tinggal bersama ibunya, Hajar. Beliaupun dimakamkan ditempat tersebut.

Makam Ibrahim a.s disamping Kakbah bukanlah makam Ibrahim melainkan jejak kaki Ibrahim saat meninggikan Kakbah.






*dikutip dari buku PR LKS KELAS XII *
 

TUGAS BAHASA INDONESIA MEMBUAT CERPEN


PENYESALAN TAK BERUJUNG


Kukuruyuuukkkk…..
Suara ayam jago diluar sana terdengar begitu jelas ditelingaku hingga mampu membangunkanku dari tidur nyenyak semalam. Begitu tersadar aku langsung menguap dan duduk sejenak diatas tempat tidur pink-ku. Sesaat kemudian, aku segera merapikan kamar dan tempat tidurku yang serba berantakan oleh buku-buku yang kupelajari semalam, setelah itu aku pun bergegas mandi dan memakai seragam sekolah

Setelah kusiapkan segala keperluanku untuk pergi ke sekolah pagi ini, aku menuju ke meja makan yang ternyata disana sudah ada Mama, Papa dan Adikku.
“Pagi, Sukma” suara lembut mama menyapaku .
“Pagi, Sukma” Sulis, adikku juga mengikuti apa yang mama ucapkan.
“Pagi juga” langsung saja aku membalas sapaan mereka dan segera duduk di tempat duduk biasanya. Ku ambil sepotong roti beroleskan selai stroberi kesukaanku dan segelas teh hangat buatan mama.
**
Namaku Sukma lebih tepatnya lagi panjangnya Sukmawati. Biasa aku dipanggil Sukma oleh teman-teman, guru, orangtua, saudara  juga semua orang yang mengenalku. saat ini aku berusia 15 tahun. Pagi ini, aku  berangkat  menuju ke sekolah menjalankan aktivitasku sebagai pelajar yang duduk di bangku kelas tiga SMP semester 1, di salah satu SMP negeri di kota kecil tempat tinggalku. SMP NEGERI 7 Mimika, Timika. Seperti biasanya begitu masuk kelas aku hanya berjalan menghadap depan tanpa meneoleh ataupun menyapa teman-temanku. Hingga akhirnya membuat mereka menegurku.

‘’Ih..sukma nih jalan lurus-lurus aja sampe-sampe gak lihat orang didepannya’’ tegur Dani. Salah satu teman kelasku.
 Yah, aku memang terkenal sebagai cewek super cuek dan jutek dikelas. Tapi memang inilah aku, aku memang tak terlalu suka bergaul, apalagi dengan orang asing yang belum terlalu ku kenal. Aku hanya dekat dengan satu dua atau tiga orang saja.

Teng..teenggg…teeenggggg…..
Tiga kali bunyi lonceng di sekolahku menandakan jam masuk pelajaran, jam pertama adalah jam mata pelajaran matematika, pelajaran kesukaanku meski aplikasinya menggunakan 1001 rumus. Pak Simanullang , guru matematika kami datang menuju ruang kelas. Kali ini ada yang sedikit berbeda dengan kedatangan beliau, kulihat dari kejauhan yang kebetulan bangkuku berdekatan dengan pintu kelas. Beliau datang membawa seseorang. Entah siapa itu?

“Selamat pagi anak-anak..” sapa beliau kepada kami dengan logat bataknya yang khas dan dengan sejuta senyum tersebar di raut wajahnya.
“Selamat pagi juga pak guru” jawab kami serentak.
Kudengar suara berisik teman-temanku dibelakang sana, aku tak mendengar pasti apa yang mereka diskusikan. Tetapi aku sudah bisa menyimpulkan bahwa apa yang mereka bicarakan adalah tentang murid baru yang berdiri ragu tepat disebelah pak guru.
“Anak-anak, disamping pak guru ini adalah teman baru kalian, dia baru saja datang dari luar kota. Dia pindahan dari Makassar.”
“huuuuuuuuhhuuuuuu” suara teman-temanku membuat kegaduhan kelas pagi ini.
“Oke,,oke untuk lebih jelasnya langsung saja yah, dia yang memperkenalkan dirinya sendiri” canda pak guru pada kami semua dan mempersilahkan anak baru itu.

Satu menit, dua menit, hingga lima menit berlalu cowok itu masih saja bungkam, tunduk dan mungkin saja ia malu untuk berucap kata didepan 34 orang yang sedang duduk dihadapannya yang dipenuhi berjuta pertanyaan & berjuta rasa penasaran terhadapnya, begitu juga aku.
Sepuluh menit berlalu, akhirnya dia berani untuk membuka mulutnya dan dengan pelan-pelan satu per satu kata mulai ia ucapkan dan antusias kamipun mendengarnya dengan seksama.
“Selamat pagi teman-teman”
Belum sampai dijawab oleh kami ia melanjutkan pembicaraannya.
“Nama saya Wisnu Arimbawa, biasa dipanggil Wisnu. Saya pindahan dari SMP Negeri 2 Makassar dan sekarang saya tinggal di jalan Pendidikan. Terimakasih” begitulah tadi perkenalan singkat darinya.

Sesaat setelah perkenalan, Wisnu di ijinkan untuk duduk. Dia duduk tepat dibelakangku bersama si Billy. Pelajaran matematikapun berlangsung seperti biasanya.
** tiga jam berlalu, waktu istirahatpun tiba, teman-temanku pada berkenalan sama si murid baru itu. Memang ku akui dia ganteng, tinggi dan putih. Tampak dari segi fisik dia mendekati cowok sempurna. Tak heran jika teman-teman perempuanku semua tertarik padanya dan mencoba mendekatinya. Tapi aku, tak seperti mereka, hanya aku yang tak peduli dan berjalan sendiri menuju kantin sekolah. Temanku bertanya-tanya ditengah keributan kantin.
”Eh, katanya ada anak baru yah dikelasmu? Cowok apa cewek? Tanya Dyah dan Sinta dengan rasa penuh penasaran.
“Cowok” jawabku singkat.
“Ganteng gak..Ganteng gak?” tanya mereka bersahutan
“Emmmm…lumayaan” jawabku sinis.
“Ohhhh” jawab mereka kesal.
Kemudian, tanpa bertanya lagi dua sekawan itu pergi entah kemana. Aku bersikap biasa kepada mereka bahkan kepada si Wianu.. Meskipun tak bisa ku ingkari bahwa dia benar-benar keren dan ganteng, cukup untuk membuat seseorang terpesona.
Sebulan berlalu, hari-hari bersama kelas 9D terlewati tak sia-sia. Kulihat perkembangan Wisnu yang sudah mulai banyak memiliki teman, bahkan dia sudah semakin sering menyapaku yang terkenal jutek, cuek dan tak peduli. Didalam kelas aku siswa lumayan pendiam akan tetapi jangan ragu akan prestasiku. Tuhan menganugerahkan aku kemampuan yang tak terbelakang, bahkan aku masuk di tiga besar juara umum sekolah setiap semesternya.
Dengan kemampuanku yang lebih dari pada teman-temanku yang lain, Wisnu menjadi semakin sering datang ke bangkuku dan bertanya-tanya mengenai pelajaran. “Sukma, kamu tuh hebat yah, udah cantik, pendiam, pinter lagi” bisik Wisnu padaku ketika diskusi kelompok berlangsung.
‘’Ah. Gak kok biasa aja’’
‘’Gak kamu tuh beda sama cewek lain dikelas ini bahkan di sekolah ini’’

Mendengar pujiannya barusan aku hanya menanggapinya dengan senyum simpul dan menunjukkan kedua lesung dipipiku. Aku sedikit agak asing, dipuji oleh seorang cowok seperti Wisnu.
Wisnu memang sering sekali memujiku, bahkan dia pernah bilang padaku bahwa dia menyukai tipe cewek yang cuek tetapi smart alias pintar. Aku memang tak terlalu ge-er, tapi setiap kali Wisnu berbicara hal itu entah padaku secara langsung ataupun pada teman lain, aku merasa akulah yang ia maksud.

 **

Semester dua pun tiba, seperti peraturan yang ditetapkan oleh sekolahku, mulai bulan ini kami pengayaan, maklum saja sedikit lagi aku dan teman-teman kelas 9 akan mengahadapi ujian Negara. Saat-saat inilah yang membawaku dekat dengan si Wisnu, dia selalu saja mendekatiku entah dikelas maupun di kantin, entah pada saat jam istirahat maupun saat pelajaran berlangsung.
“Cie, cie Sukma makin lengket nih sama Wisnu” teriak Ratih ketika ia melihatku berdiri berdua dengan Wisnu. Ratih adalah salah satu teman yang dekat denganku dikelas dan disekolah. Maklum sifatku yang cuek dan jutek tak membuatku banyak memiliki teman.
“Apaan sih Ratih” balasku dengan nada sedikit jengkel. Memang Ratih sebelumnya sudah berkata padaku kalau Wisnu menyukaiku. Tapi kerap aku abaikan perkataan Ratih yang ku anggap hanya omong kosong belaka.

Semakin lama aku semakin dekat dengannya hingga suatu malam ia meneleponku
Kriingg……. bunyi ponselku tanda ada panggilan masuk , kulihat nama Wisnu didalamnya…
“Haloo….” Sapaku pada Wisnu diujung sana
“Hai Malam Sukma Lagi apa?” tanya Wisnu
“Nih, lagi baca Novel. Kamu?” tanyaku balik
“Lagi kangen sama kamu,.. hehehe” candanya.
Akupun terdiam tak menjawab sepatah katapun ungkapan Wisnu barusan. Kami sama-sama diam. suasana pun menjadi hening. Yang ku dengar saat itu hanya suara detak jarum jam dikamar kecilku yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Cukup lama. Akhirnya Wisnu angkat bicara

“Oh ya Sukma, ada yang aku mau bicarain sama kamu..” suara Wisnu diujung telepon membuatku penasaran
“Iyah, bicara aja. Emangnya kamu mau ngomong apa?” tanyaku pelan, karna takut mama menegurku jika sampai jam segini aku belum juga tidur.
“Sukma…..”
“Yaahh…”
“Emm, aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku?” bisik Wisnu dengan nada lirih dan memohon

Aku terdiam cukup lama, seketika badanku gemetar. Entah apa yang kurasakan. Jujur, ini pertama kalinya aku ditembak. Aku tak tahu aku harus menjawab apa. Aku hanya diam hingga akhirnya Wisnu menyadarkanku.
“Sukma, gimana?”
“Aduh, gimana yah Wisnu, aku gak bisa langsung jawab sekarang. Kasih aku waktu yah buat memutuskan jawabannya’’ jawabku pada Wisnu dengan sedikit gugup.
“Kenapa gak sekarang aja? Kan selama ini kita sudah cukup dekat. Apa yang musti diragukan lagi?” tanya Wisnu dengan suara lembutnya.
“Yah, karna belum bisa aja aku ngasih keputusan sekarang, semua masih perlu ku fikirkan dulu Wisnu’’
‘’Oh yasudah kalau gitu, gapapa kok aku gak maksa kamu. Tapi jawabnya jangan lama-lama yah..heheheh’’
‘’Iyah’’ jawabku.
‘’Met bobo yah sukma moga mimpi indah. Mimpiin aku deh kalau perlu. Hehehe’’ candanya.
‘’Hemmm,,’’ jawabku dengan nada mengantuk.

Akupun segera mematikan teleponnya, aku masih dihantui rasa takut karna jika harus mengingkari mama yang jelas-jelas melarangku berpacaran. Aku berfikir seribu kali. Bertanya-tanya apa yang sebenarnya ia sukai dariku yang selalu besikap jutek? Benarkah yang dia ungkapkan tadi adalah sebuah kebenaran? Bagaimana jadinya nanti jika aku berpacaran dengan orang yang selalu menjadi kejar-kejaran teman-teman serta adik kelas perempuanku? Mungkinkah? Akankah aku bersalah dan akhirnya berdosa pada mama karena telah mengingkarinya? Ya allah. Aku bingung. Disamping aku ingin pacaran, aku juga takut pada mama. Aku berfikir dan terus berfikir dalam baringku hingga larut malam. Hingga pada akhirnya ketukan mama dari balik pintu kamarku terdengar dan ternyata jam dikamarku menunjukkan pukul 7 pagi. Aku segera bergegas mandi dan menuju sekolah tanpa sarapan.

Aku pergi kesekolah dengan dipenuhi rasa malu. Yah, aku malu. Aku malu bertemu Wisnu. Begitu sampai dikelas ternyata disana sudah ada Wisnu yang dengan santainya duduk dibangkuku. Dia tersenyum dan akupun membalasnya.
‘’Pagi Wisnu’’ kali ini aku menyapanya telebih dahulu.
‘’Tumbeenn’’ jawabnya.
 Aku masih belum memberi jawaban atas pertanyaannya Wisnu. Dan setelah melawati beribu pemikiran aku tahu aku harus jawab apa. Malamnya setelah aku selesai belajar aku segera mengambil handphoneku dan segera kucari nama Wisnu lalu memanggilnya.
‘’Hai..’’ sapaku ketika ia mengangkat telponku.
‘’Hai juga..’’ jawab Wisnu
“IYAH’’
‘’Apanya yang iyah’’
‘’Yang kemarin-kemarin kamu tanyain tuh.’’
‘’Ahhh,, jadi bener kamu terima aku’’
‘’Iyah’’ jawabku.. kudengar gelak tawanya dari ujung sana. Sepertinya dia terlihat begitu bahagia. Sementara aku disini juga merasakan hal yang sama. Hari ini aku dan Wisnu resmi berpacaran tanpa ada satupun yang tahu. Hanya wisnu dan aku.
Kami jalani masa berpacaran kami dengan penuh suka dan cita, kemesraan dan sejuta kebahagiaan Wisnu berikan padaku, perhatian dan juga kasih sayang yang benar-benar kurasakan. Aku bahagia mempunyai pacar sepertinya. Kami sering jalan berdua, sering belajar mempersiapkan UN juga berdua, dan juga kemanapun. 

Hubungan kami sekarang sudah berjalan 4 bulan. Aku semakin dekat dengannya dan akhirnya membuat seantero sekolah tahu dengan hubungan kami dan yah merekapun bisa menerimanya dengan baik. Ujian Nasionalpun sudah berlangsung dan terlewati. Rasa takut dihati kami sedikit menghilang akan tetapi penentuan kelulusan masih satu atau dua minggu lagi. Setelah pengumuman kelulusan, aku masuk di SMA Negeri sedangkan Wisnu di SMK negeri masih tetap dikota yang sama, akan tetapi jarak yang memisahkan sekolah kami cukup jauh. Tapi keadaan ini tak mengahalangi kami untuk tak saling bertemu. Aku sering main kerumah Wisnu. Dan aku sudah  cukup dekat dengan keluarga Wisnu, jadi bagiku tak canggung lagi setiap kali main kerumahnya. Hanya demi ingin bertemu Wisnu. Sampai saat ini, diantara senua mantan kekasihnya akulah yang menjalani hubungan dengannya paling lama.

Hari berganti hari tak bisa kuingkari, hingga bulan pun terlewati tanpa terasa. Sekarang aku sudah menjadi seorang siswi yang duduk dibangku kelas X SMA dan memakai baju putih abu-abu, jadi aku merasa aku sudah remaja.

Pada suatu malam, Wisnu mengirimku pesan singkat yang dibawahnya terdapat keterangan “Wisnu sayang Ratih”. Ada apa dibalik sms Wisnu ini? Tanpa kusadar cairan bening menetes dan akhirnya membasahi pipi. Aku masih bingung dengan maksud Wisnu.  Selidik punya selidik aku mendengar dari Billy bahwa Wisnu selingkuh, aku tahu ini mungkin hanya kabar burung tapi fakta sudah membuktikan yaitu pesan singkat Wisnu yang dikirimkan padaku beberapa malam lalu. Mendengar berita itu, seketika hatiku shock. Badanku gemetar dan serasa dunia gelap. Ku akui aku memang sangat mencintai Wisnu.
Saat ini hubunganku dengan Wisnu sedikit merenggang dan kamipun sudah jarang berkomunikasi seperti sebelumnya. Aku sempat sedih dan kecewa terhadap Wisnu, mengapa dia berubah. Mengapa sekarang dia menjadi seperti ini. Akankah rasa cintanya padaku telah hilang. Oh ku serahkan semua padamu Tuhan. 

 ‘’Syang’’ panggil wisnu dari balik layar hp-ku melalui pesan singkat nya. Aku berfikir sejenak.
“Wisnu, bener yah kamu suka sama Ratih?” tanyaku padanya. Kutunggu balasan smsnya namun dia segera menleponku.
“Wah apa-apaan ini. Tidak kok. Siapa yang bilang begitu”
“kemarin tuh kamu kirim aku sms katanya kamu sayang sama si Ratih” tanyaku pada Wisnu dengan nada seakan ingin menangis
“Tidak, itu hanya iseng aja. Sumpah aku sama Ratih gak ada hubungan apa-apa” nada bicara Wisnu sudah mulai mengasar.
Aku menangis. Dan dari sana ia mencoba menghentikan tangisku. Tapi tetap saja aku cemburu, tetap saja aku merasa tersakiti. Bagaimana tidak, Ratih adalah temanku. Aku egois dan mungkin aku masih labil dalam menjalani sebuah hubungan.
Hapeku berbunyi. Kubaca. “Sukma, jangan berfikiran negative dulu sama aku, aku sama Wisnu gak ada hubungan apa-apa. Aku gak mau kamu anggap aku teman makan teman. Tapi memang aku sama Wisnu tidak ada hubungan apa-apa. Aku berani sumpah Sukma” Aku tak menghiraukan sms Ratih. Hingga seminggu berlalu aku masih tetap seperti anak kecil yang tak mau memaafkan dan tetap pada egoku. Cemburu. Hingga akhirnya aku dan Wisnu mengakhiri hubungan kami.
Setahun berlalu…Selama setahun terakhir ini aku tak pernah bertemu Wisnu dan aku hanya mendengar kabarnya dari Billy dan Billy selalu bilang kalau Wisnu masih mengharapkanku. Jujur “aku juga” ucapku dalam hati setiap kali Billy berkata seperti itu. Sekarang aku  tahu kalau ternyata Wisnu benar, dia dan Ratih tak ada hubungan apa-apa hanya sebatas teman dan ternyata Billy lah dalang dari semua ini. Dia sengaja ingin merusak hubunganku dengan Wisnu karena Billy juga menyukaiku. Aku sempat membenci Billy akan tetapi aku tak mau lagi terlalu mengurusi masa laluku. Ternyata aku yang terlalu egois. Aku terlalu percaya pada gosip yang tak jelas kebenarannya. Dipertengahan bulan Januari 2012, Wisnu kembali datang menyapaku
 
“Sukma, aku sakit. Sekarang aku lagi di rawat di rumah sakit. Sepertinya aku sudah tak bisa bertahan  lama. Kamu jaga diri baik-baik ya. Aku sayang kamu’’ aku shock dan sedikit tak percaya dengan smsnya barusan. Tapi tak sedikitpun niatku untuk membalas smsnya. Ku biarkan saja sms itu.
Hari ini hari Minggu, kulalui hari Minggu ini seperti biasanya. Entah atas  pemikiran apa, aku ingin sekali curhat di diaryku tentang Wisnu yang setahun ini vakum. Dia datang dalam fikiranku, membuatku menuangkan satu persatu kata di diary pemberiannya. Sementara aku sedang menulis, hapeku berbunyi, tanda panggilan masuk. Wisnu. Segera kuletakkan penaku dan ku tekan tombol hijau di layar hp-ku.
“Assalamualaiku..Sukma. Wisnunya udah pergi” kudengar suara kakaknya Wisnu.
“Maksudnya kakak apa? Wisnu kemana kak?” tanyaku penasaran
“Wisnu meninggal dek, beberapa menit yang lalu” kudengar suara kakaknya yang mulai mengisak tangis.

Sepatah katapun tak kujawab. Aku terduduk dan terpaku. Aku diam seribu bahasa. Wisnu sudah tak ada didunia ini lagi. Ya dia meninggal, karena ia menderita penyakit hepatitis dan malaria. Kabar itu kuterima seketika diluar pemikiranku. Aku menjerit sekuat tenaga, akan tetapi hanya sebatas dalam hati. Tak ada yang mendengarnya. Tak ada yang mampu merasakan betapa terpukulnya aku. Hanya aku dan hatiku. Aku menyesal telah menyia-nyiakannya. Aku menyesal. Aku datang kerumah duka dan hanya bisa melihat tubuh pucatnya terbaring berbalut kain putih. Air mataku menetes dengan begitu derasnya tak bisa kutahan, aku berkata pada hatiku sendiri untuk tetap tegar, kuat dan ikhlas atas ini. Ya Allah maafkan aku yang telah mengabaikannya, maafkan aku yang menyia-nyiakannya. Kupanjatkan doa padamu Allah, terima dia di sisiMu, berikan dia Surgamu yang nyaman dan tenteram, ampunilah segala dosa-dosanya, dan terimalah segala amal ibadahnya. Ya Allah, Sampaikan padanya ‘’AKU MASIH MENCINTANYA’’.

Selamat jalan Wisnu sampai jumpa dirumah abadi kita. SURGA. 




(Cerita ini diambil dari kisah nyata temen sebangku gue , SUKMA . tanpa mengubah nama tokoh dan akhir cerita .. semuaanyaaa berdasarkan FAKTA)